WORKSHOP METODE PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASAYARAKAT DI BANDUNG

Bogor – STAI Nurul Iman Bogor mendelegasikan dua dosennya untuk mengikuti kegiatan workshop metode penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen PTKIS yang diselenggarakan oleh Kopertais II Wilayah Jawa Barat yang bertempat di Hotel Grand Pasundan, Bandung. Dua dosen tersebut yaitu Dr. Ali Mutakin, MA.Hk. selaku Wakil Ketua Bidang Akademik dan Nurkholis Sofwan, M.Ag selaku dosen tetap pada prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir.
Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua agenda, yaitu workshop metode penelitian yang diwakili oleh Dr. Ali Mutakin, MA.Hk dan workshop metode pengabdian kepada masyarakat diwakili oleh Nurkholis Sofwan, M.Ag. Dalam workshop metode penelitian, para narasumber mengarahkan agar para dosen PTKIS dapat turut serta mengikuti penelitian LITAPDIMAS yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. Materi yang disampaikan berupa langkah-langkah melakukan penelitian, membuat artikel jurnal, hingga submit ke LITAPDIMAS Kemenag RI. Di akhir sesi, kegiatan workshop metode penelitian diisi dengan motivasi yang cukup menarik agar para dosen lebih semangat dalam menulis artikel penelitian.
Di ruang lain, workshop metode pengabdian kepada masyarakat (PkM) juga tidak kalah penting. Pasalnya, kegiatan metode pengabdian kepada masyarakat sangat jarang dilaksanakan. Padahal, kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen utama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu narasumber, Dr. Yadi Royadi, menuturkan bahwa PkM adalah kewajiban yang sejajar dengan Tri Dharama Perguruan Tinggi lainnya, yaitu pendidikan dan penelitian. Kegiatan PkM yang dijalankan oleh mayoritas dosen PTKIS saat ini masih berupa khutbah, ceramah, dan mengisi majelis ta’lim, yang sifatnya normatif. Padahal, masih banyak kegiatan PkM yang lebih bermanfaat atau lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat. Misalnya, pada Prodi Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga Islam) dapat membuat Rumah Nikah, sebagai tempat atau media untuk mendidik, mendampingi, dan menjadi solusi atas berbagai permasalahan keluarga. Karena jika dilihat dari data Pengadilan Agama, kasus-kasus perceraian di setiap daerah begitu tinggi, khususnya terjadi pada keluarga yang masih berusia muda. Rumah Nikah yang didirikan para Dosen PTKIS tersebut diharapkan dapat menekan angka perceraian di setiap tahunnya. Inilah yang harus dilakukan oleh para Dosen PTKIS dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk merealisasikan hal tersebut, PTKIS perlu bermitra dengan PTKIS atau institusi lain sebagai pendukung operasional kegiatan, misalnya kerjasama dengan perusahaan ASTRA yang mensupport dana, alat-alat, dan sebagainya. Karena kegiatan PkM itu tidak hanya dilakukan oleh satu bidang prodi, namun dapat dilakukan kerjasama antar prodi secara interdisipliner. Sebagai contoh, Dosen Fakultas Saintek dan Ekonomi mengembangkan salah kebun jeruk di Bandung, mereka membentuk kelompok tani jeruk, kemudian bekerjasama dengan ASTRA untuk mendanai kegiatan tersebut dan menjadikan kebun jeruk sebagai tempat wisata. Kegiatan tersebut melibatkan fakultas lain yang mensupport pupuk, dan sebagainya. Sehingga kebun jeruk yang dibina dosen-dosen tersebut dapat berkembang dan menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan mandiri.
Narasumber kedua, Dr. Asep Kusnawan, M.Si menjelaskan bahwa metode pengabdian kepada masyarakat perlu diterapkan dalam satu mata kuliah khusus. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan PkM dapat dilaksanakan secara matang dan terkonsep. Kegiatan PkM adalah kegiatan yang menunjukkan manfaat PTKIS bagi masyarakat. PkM dapat lakukan pada setiap prodi, fakultas, maupun Perguruan Tinggi sesuai dengan ke-khas-an masing-masing. Dengan demikian, STAI Nurul Iman dengan ke-khas-annya yang mumpuni dalam bidang wirausaha (enterpreneurship), dapat melakukan pengabdian kepada masyarakat miskin dengan cara memberikan pelatihan wirasusaha, mendampingi, mengontrol, dan mengawasi perkembangan wirausaha masyarakat (UMKM) yang dibina Dosen-dosen STAI Nurul Iman sehingga menjadikan mereka mandiri dan sejahtera. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat STAI Nurul Iman dalam hal wirausaha dapat diwujudkan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan, seperti ASTRA, BUMN, dan sebagainya yang memiliki dana sosial (CSR) untuk disalurkan kepada masyarakat sebagai modal usaha mereka. Dengan demikian, kegiatan PkM diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi masyarakat yang dibina oleh dosen STAI Nurul Iman.
Dr. Ramdani, narasumber pada sesi ketiga, menjelaskan bahwa PkM akan dinilai lebih berbobot dan berkualitas jika sesuai dengan bidangnya masing-masing. Setelah para dosen PTKIS melaksanakan kegiatan PkM, mereka diwajibkan untuk membuat laporan secara lengkap. Laporan dapat dibuat per BAB (BAB I sampai BAB V). Selain itu, laporan PkM juga perlu disajikan dalam bentuk artikel, yang berisi permasalahan, metode pengabdian, dan analisis hasil pengabdian. Secara rinci, Dr. Ramdani menjelaskan bahwa laporan PkM dalam bentuk artikel dapat ditulis dengan menjelaskan analisis situasi, sasaran, identifikasi, tujuan pengabdian, dan rangkaian kajian teori atau hasil riset pengabdian terdahulu. Kemudian pada sub bab selanjutnya memuat keterangan tempat, waktu, demografi dan program-program yang diselenggarakan. Setelah itu baru menjelaskan hasil dan pembahasannya, kemudian ditutup dengan kesimpulan. Berbagai artikel yang dapat menjadi rujukan penulisan artikel pengabdian masyarakat dapat dilihat di website Asosiasi Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (AJPkM). Dengan demikian, pengabdian kepada masyarakat bagi dosen-dosen STAI Nurul Iman mestinya harus lebih berkembang,  tidak hanya sekedar mengisi khutbah, mengisi majelis taklim, dan sebagainya. Melainkan dengan kegiatan lain yang lebih jelas kebermanfatannya bagi masyarakat. [NS]
Oleh: Nurkholis Sofwan, M.Ag

Workshop Penyusunan Renstra dan Renop STAI Nurul Iman Parung Bogor

24 augt 2021

Pada hari Selasa, 24 Agustus 2021, aula utama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman Parung, Bogor, dipenuhi oleh semangat para dosen, staf, dan mahasiswa. Hari itu, mereka berkumpul untuk mengikuti Workshop Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop) yang sangat penting bagi masa depan kampus.

Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan sambutan yang di bawakan oleh Ketua  STAI Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Bt H. Abdul Rahman, S. Psi., M. Si. sebagai sambutan pembukaan. Beliau menekankan pentingnya penyusunan Renstra dan Renop sebagai panduan strategis dan operasional dalam mencapai visi dan misi institusi.

“Renstra dan Renop bukan sekadar dokumen, tetapi peta jalan yang akan membawa kita menuju tujuan-tujuan besar. Mari kita manfaatkan workshop ini untuk merumuskan langkah-langkah nyata yang akan mengantarkan STAI Nurul Iman menuju kemajuan,” kata Dr. Hj. Umi Waheeda Bt H. Abdul Rahman, S. Psi., M. Si. dengan penuh semangat.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan presentasi oleh narasumber utama, Dr. Nurul Hidayah, M.Ed., seorang pakar manajemen pendidikan tinggi. Dr. Nurul Hidayah menjelaskan konsep dasar dan pentingnya Renstra dan Renop dalam konteks pendidikan tinggi. Ia juga memaparkan langkah-langkah praktis dalam menyusun dokumen tersebut, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan pemetaan kebutuhan.

 

“Renstra adalah rencana jangka panjang yang mencakup visi dan misi kita, sedangkan Renop adalah langkah-langkah operasional tahunan yang lebih rinci. Keduanya harus selaras dan mendukung satu sama lain,” jelas Dr. Nurul Hidayah dengan penuh antusiasme.

Setelah presentasi, peserta workshop dibagi menjadi beberapa kelompok kerja. Setiap kelompok terdiri dari dosen, staf, dan perwakilan mahasiswa, dan masing-masing kelompok diberi tugas untuk mendiskusikan dan merumuskan bagian tertentu dari Renstra dan Renop. Suasana diskusi sangat dinamis, dengan setiap kelompok berdiskusi secara intens namun tetap terarah.

Kelompok pertama fokus pada analisis SWOT, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi STAI Nurul Iman. Kelompok ini menemukan beberapa kekuatan utama, seperti kualitas dosen yang tinggi dan fasilitas yang memadai, serta peluang untuk berkolaborasi dengan institusi lain. Namun, mereka juga mencatat beberapa kelemahan, seperti keterbatasan dana dan tantangan dalam menarik minat mahasiswa baru, serta ancaman dari perguruan tinggi lain yang lebih besar.

Kelompok kedua bertugas merumuskan tujuan jangka panjang berdasarkan hasil analisis SWOT. Mereka menetapkan beberapa tujuan ambisius namun realistis, seperti peningkatan jumlah publikasi ilmiah, pengembangan program studi baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan peningkatan kerjasama dengan lembaga internasional.

Kelompok ketiga fokus pada penyusunan Renop, merinci langkah-langkah operasional yang harus dilakukan dalam jangka pendek untuk mencapai tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan. Mereka mencakup program peningkatan kapasitas dosen melalui pelatihan dan seminar, perbaikan infrastruktur kampus, serta pengembangan sistem informasi yang lebih terintegrasi.

Setelah diskusi kelompok selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka di depan peserta lainnya. Presentasi ini diikuti dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta lain dapat memberikan masukan, kritik, dan saran. Diskusi ini berlangsung sangat produktif, dengan banyak ide dan pemikiran yang saling melengkapi.

Dr. Nurul Hidayah memfasilitasi sesi ini dengan baik, memastikan setiap masukan didengar dan dipertimbangkan. “Ini adalah proses kolaboratif. Setiap ide berharga dan setiap masukan penting untuk memastikan kita menyusun dokumen yang komprehensif dan realistis,” kata Dr. Nurul Hidayah.

Pada akhir workshop, diadakan sesi pleno di mana hasil dari setiap kelompok disatukan dan dirumuskan menjadi satu dokumen utuh. Dokumen ini kemudian disepakati bersama sebagai Renstra dan Renop resmi STAI Nurul Iman. Dokumen ini diharapkan menjadi panduan bagi seluruh civitas akademika dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka ke depan.

Ketua STAI Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Bt H. Abdul Rahman, S. Psi., M. Si menutup acara dengan rasa syukur dan optimisme. “Hari ini kita telah bekerja keras untuk merumuskan arah dan tujuan kita bersama. Saya yakin dengan komitmen dan kerja sama kita semua, STAI Nurul Iman akan mencapai visinya dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia pendidikan,” ujarnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Mahmurudin, M. Ag. memohon keberkahan dan petunjuk Allah SWT dalam setiap langkah yang akan diambil. Setelah doa, seluruh peserta berfoto bersama sebagai kenangan atas hari bersejarah ini.

Workshop hari itu tidak hanya menghasilkan dokumen penting, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan komitmen seluruh civitas akademika STAI Nurul Iman. Dengan Renstra dan Renop yang jelas, mereka siap melangkah maju, menghadapi tantangan, dan meraih berbagai pencapaian gemilang di masa depan.

Workshop Penyusunan Kurikulum 2021 Upaya Menyongsong Pendidikan Berkualitas

14 jul 2020

Pada hari Selasa, 14 Juli 2020, menjadi saksi bisu bahwa telah sukses terselenggara workshop penyusunan kurikulum 2021 yang diikuti oleh para ahli pendidikan, pengambil kebijakan, guru-guru terkemuka, dan perwakilan lembaga terkait. Workshop ini menjadi momentum penting dalam menghadirkan pendidikan yang lebih berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Workshop yang berlangsung selama satu hari penuh ini menghadirkan berbagai diskusi mendalam seputar perumusan kurikulum baru yang akan diterapkan pada tahun 2021. Para peserta aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi, pertukaran ide, dan perumusan strategi untuk menciptakan kurikulum yang lebih efektif dan relevan.

Salah satu aspek utama yang dibahas dalam workshop ini adalah integrasi teknologi dalam pendidikan. Para peserta sepakat bahwa teknologi memiliki peran penting dalam memajukan sistem pendidikan. Oleh karena itu, strategi untuk mengintegrasikan teknologi secara maksimal dalam kurikulum baru menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi.

Selain itu, workshop ini juga menyoroti pendekatan baru dalam pembelajaran, penilaian, dan pengembangan kurikulum yang lebih inklusif dan berorientasi pada hasil. Para peserta berbagi pengalaman dan best practice untuk menghasilkan kurikulum yang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa secara lebih holistik.

Dr. Ali Mutakin, MA.Hk salah satu pembicara dalam workshop tersebut, menyatakan kepuasannya atas antusiasme dan kolaborasi yang terjadi selama acara. “Workshop ini berhasil menyatukan berbagai pemangku kepentingan pendidikan untuk menciptakan kurikulum yang lebih relevan dengan zaman. Saya yakin hasil diskusi hari ini akan memberikan kontribusi positif bagi masa depan pendidikan kita.”

Hasil workshop ini diharapkan dapat menjadi panduan berharga bagi pengambil kebijakan pendidikan dalam menyusun kurikulum 2021 yang lebih adaptif dan berkualitas. Dengan demikian, pendidikan Indonesia dapat terus meningkatkan mutu dan mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Rapat Workshop Penyusunan Visi Misi dan Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAI Nurul Iman Parung Bogor

Picture1

Rapat Workshop Penyusunan Visi Misi dan Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STAI Nurul Iman Parung Bogor berlangsung pada tanggal 2 Juli 2021 &  30 Oktober 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen dan pengelola program studi, serta mendatangkan dua narasumber ahli, yaitu Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.A. dan Prof. Dr. H. Sahya Anggara, M.Si. Workshop ini bertujuan untuk merumuskan visi dan misi yang lebih terarah serta menyusun kurikulum yang relevan dengan perkembangan pendidikan bahasa Arab dan kebutuhan masyarakat. Para peserta mendapatkan wawasan mendalam dari para narasumber terkait pentingnya pengembangan kurikulum yang berbasis pada kompetensi global dan nilai-nilai keislaman.Picture2

Dalam diskusi yang berlangsung, Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.A. dan Prof. Dr. H. Sahya Anggara, M.Si memberikan berbagai masukan konstruktif untuk menciptakan visi dan misi yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga responsif terhadap tantangan zaman. Diharapkan, hasil dari workshop ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab yang lebih maju, menghasilkan lulusan yang siap bersaing dan memberikan kontribusi positif di dunia pendidikan dan dakwah.

Picture3

Workshop Penulisan Artikel dan Publikasi Pada Jurnal Bereputasi

o1

Nurul Iman News, (Ahad, 21/02/2021). Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman Parung, Bogor, mengadakan “Workshop Penulisan Artikel dan Publikasi Pada Jurnal Bereputasi” pada Sabtu, 20 Februari 2021 pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB via Zoom Meeting.

Kegiatan ini di isi Oleh Dr. Ahmad Khoirul Fata yang saat ini bekerja di Fakultas Ushuluddin & Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai (IAIN / Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai) Gorontalo, Indonesia. Sarjana Teologi & Filsafat Islam & MA Pemikiran Islam dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Doktor Lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Indonesia.

Dalam penyampaiannya Dr. Ahmad Khoirul Fata menyebutkan bahwa untuk menjadi penulis tidak harus orang yang pintar “hanya perlu lebih banyak pengalaman” tegasnya.

Selain itu, menjadi penulis juga perlu banyak membaca untuk menambah khazanah keilmuan serta wawasan terkait objek tertentu untuk dikaji lebih dalam baik secara historis maupun secara keilmiahannya.

Di akhir sesi Dr. Ali Mutakin menyampaikan beberapa poin berkenaan dengan motivasi kepada dosen-dosen untuk bisa lebih berkontribusi dalam dunia kepenulisan sebagai implementasi kelimuan yang sudah didapat.

Workshop ini di akhiri dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh Ust. Mahmuruddin, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

 

 

Ali Mahrus Alfiyan. S.Ag.