Ujian Tengah Semester (UTS) di Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman untuk Program Studi IQT, HKI, PBA, IHA, dan MPI

ujian staini

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nurul Iman  Parung Bogor telah melaksanakan ujian tengah semester genap dengan sukses. kegiatan ini berlangsung dari tanggal 17 hingga 20 Februari 2025 dan diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif.pelaksanaan UTS genap ini dilaksanakan secara tertulis dan praktik, tergantung mata kuliah yang diujikan. mahasiswa wajib untuk mengikuti ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

UTS berfungsi untuk mengukur pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah dipelajari selama paruh pertama semester. Kegiatan UTS ini mencakup berbagai program studi, diantaranya Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT), Hukum Keluarga Islam (HKI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Ilmu Hadis (IHA), dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Masing-masing program studi memiliki karakteristik ujian yang disesuaikan dengan fokus materi yang diajarkan, serta penerapan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.

  1. UTS pada Program Studi Ilmu Qur’an dan Tafsir (IQT)
    Pada prodi IQT, UTS bertujuan untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap tafsir Al-Qur’an, ilmu qira’at, serta tafsir tematik. Ujian ini meliputi penguasaan terhadap berbagai pendekatan dalam menafsirkan Al-Qur’an, baik secara klasik maupun kontemporer.
    Jenis ujian yang diterapkan di prodi IQT meliputi ujian tertulis dan ujian lisan. Pada ujian tertulis, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tafsir ayat-ayat tertentu dengan menggunakan pendekatan yang tepat, baik secara historis, linguistik, maupun kontekstual. Ujian lisan lebih difokuskan pada kemampuan mahasiswa dalam mendiskusikan dan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an serta memberikan penafsiran yang relevan dengan isu-isu masa kini.
    Mahasiswa juga sering diuji dalam hal hafalan dan pemahaman terhadap tafsir tertentu, yang menjadi bagian dari proses pembelajaran intensif dalam prodi ini.
  2. UTS pada Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI)
    Program studi Hukum Keluarga Islam (HKI) menitikberatkan pada pemahaman mengenai hukum Islam terkait dengan keluarga, seperti pernikahan, perceraian, warisan, dan hak-hak keluarga dalam perspektif syariat.
    Dalam UTS, mahasiswa HKI diharapkan untuk dapat menganalisis berbagai permasalahan hukum keluarga yang sering dijumpai dalam masyarakat. Ujian biasanya mencakup studi kasus di mana mahasiswa harus mengaplikasikan prinsip-prinsip fiqh muamalat dan hukum Islam dalam menyelesaikan kasus yang diberikan.
    Selain ujian tertulis, mahasiswa juga sering diuji dalam ujian lisan atau diskusi mengenai tafsiran hukum Islam terhadap isu-isu kontemporer terkait hukum keluarga. Melalui ujian ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya menguasai teori hukum Islam, tetapi juga dapat berpikir kritis dalam menghadapi tantangan hukum keluarga yang ada di masyarakat.
  3. UTS pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
    UTS di program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) lebih fokus pada pengujian kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Arab, baik dari sisi keterampilan berbicara, menulis, membaca, maupun mendengarkan. Ujian tertulis dalam bentuk tes bahasa sering kali mencakup materi terkait tata bahasa (nahwu), tafsir, serta kemampuan menerjemahkan teks-teks Arab ke dalam bahasa Indonesia.
    Selain itu, mahasiswa PBA juga diuji dalam kemampuan mengajar Bahasa Arab. Ujian praktek dalam bentuk presentasi atau mengajar merupakan bagian penting dalam menilai keterampilan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari dalam praktek pengajaran. Ujian ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa agar siap menjadi pengajar Bahasa Arab di berbagai tingkat pendidikan.
  4. UTS pada Program Studi Ilmu Hadis (IHA)
    Di prodi Ilmu Hadis (IHA), UTS berfokus pada penguasaan mahasiswa terhadap ilmu hadis, termasuk pengklasifikasian hadis, sanad, matan, serta metode kritik hadis (Ilmu Mustalah Hadis). Ujian tertulis di prodi ini mencakup analisis hadis-hadis tertentu serta pembahasan tentang peran hadis dalam kehidupan sehari-hari.
    Mahasiswa juga diuji melalui ujian lisan yang memfokuskan pada kemampuan mereka dalam menilai dan menjelaskan keabsahan hadis, serta menerapkannya dalam konteks sosial dan keagamaan masa kini. Ujian ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman yang mendalam tentang kedudukan hadis dalam syariat Islam dan penerapannya di masyarakat.
  5. UTS pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
    UTS pada program studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) lebih berfokus pada pemahaman mahasiswa mengenai teori dan praktik manajemen dalam konteks pendidikan Islam. Ujian ini mencakup topik-topik seperti perencanaan pendidikan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan Islam, serta kebijakan pendidikan Islam yang relevan.
    Mahasiswa MPI diuji melalui ujian tertulis yang menguji pemahaman teoritis mereka tentang manajemen pendidikan Islam dan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat diterapkan dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam. Selain itu, ujian praktik dalam bentuk studi kasus atau simulasi pengelolaan lembaga pendidikan juga menjadi bagian dari evaluasi untuk melihat sejauh mana mahasiswa mampu merancang dan mengelola pendidikan Islam secara efektif dan efisien.

Penutup
Kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) di Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman pada program studi IQT, HKI, PBA, IH, dan MPI dengan suksesnya pelaksanaan ujian tengah semester genap ini, diharapkan mahasiswa STAI Nurul Iman Parung Bogor dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, serta menjadi lebih siap dalam menghadapi ujian akhir semester.

Salam Redaksi

ASESMEN LAPANGAN (AL) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB STAI NURUL IMAN BERJALAN LANCAR

_MG_0232

Bogor, STAINI –STAI Nurul Iman menerima kunjungan tim asesor dari lembaga akreditasi mandiri kependidikan (Lamdik) dalam rangka asesmen lapangan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 10-11 Februari 2025, bertempat di ruang 9 dan 10 kampus biru dengan tujuan menilai kelayakan dan mutu akademik program studi.

Tim asesor yang ditugaskan oleh Lamdik terdiri dari dua pakar di bidang Pendidikan Bahasa Arab, Dr. Ismail Muhammad, M.Ag dari UIN Ar Raniry Banda Aceh dan Dr. Kamaludin, S.Ag, MA dari UIN Mahmud Yunus Batusangkar. Mereka disambut langsung oleh segenap pimpinan STAI Nurul Iman, para dosen, staf akademik, serta mahasiswa dengan diiringi musik tradisonal kentongan.

_MG_0003Asesmen lapangan ini merupakan momen penting bagi institusi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan akademik. Di hari pertama di mimbar satu asesor Dr. Ismail cek validasi berkas fisik dan non fisik, di mimbar dua asesor Dr. Kamaludin interview alumni dan mahasiswa. Pada hari kedua sebelum dimulainya kegiatan asesmen tim asesor disuguhkan penampilan olahraga dari negeri Ginseng demonstrasi Taekwondo N’Lions. Tim asesor Dr. Kamaludin cek sarana dan prasarana, micro teaching dan keliling pondok. Asesor Dr. Ismail didampingi ka Prodi PBA Ust. Parhan, M.Pd koreksi berita acara, hampir di penghujung kegiatan asesmen kedatangan tamu dosen spesial di kalangan PBA se-Indonesia yakni Prof. Muhbib Abdul Wahab.

Dalam sambutannya, Waket I bidang akademik Dr. Ali Mutakin, MA., Hk menyampaikan permohonan maaf selama dua hari atas jamuan yang kurang berkenan, juga mengingatkan kepada asesor jikalau sedang berada di jakarta untuk bersilaturahmi kembali ke STAINI” ujarnya.

Salah satu asesor Dr. Kamaludin, S.Ag, MA mengapresiasi STAINI karena “memiliki SDM yang luar biasa, ada kelebihan yang sudah dimiliki oleh STAINI yang harus dikembangkan ke perguruan tinggi lainnya, gratis biaya kuliah Mahasiswa dari seluruh provinsi indonesia” ungkapnya.

_MG_0427

Dalam kesempatan yang sama Dr. Kamlaudin memberikan catatan setelah melihat KBM micro teaching, keliling wirausaha pondok. Harus diperhatikan oleh dosen juga tenaga pendidik, “setiap matakuliah dibuatkan jurnal, apa yang akan dipelajari mahasiswa minggu depan harus disampaikan sebelum penutup KBM. Masa pendidikan belum ada kekhasan kurikulum misalnya pembelajaran bahasa arab berbasis kitab kuning, juga belum ada penelitian yang dibiayai oleh negara maupun luar negeri. Insyaallah kalau hasil prodak bagus, maka banyak masyarakat yang memintanya untuk tracer study jual kualitas jangan merek/brand.

Di tempat yang sama Prof. Muhbib mengajak asesor Dr. Ismail untuk mereview jurnal milik STAINI, ungkapnya

Diharapkan hasil dari asesmen lapangan ini dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas dan akreditasi Program Studi PBA STAI Nurul Iman. Dengan adanya asesmen ini, diharapkan program studi dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mencetak lulusan yang kompeten di bidang Pendidikan Bahasa Arab.

Penulis: Fariz Hazirin

Hari pertama Latihan Dasar Kepemimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman

LDKM

Dewan Eksekutif Mahasiswa atau DEMA Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman, sukses melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LDKM) pada Kamis, 6 Februari 2025. Kegiatan ini diikuti langsung oleh berbagai organisasi mahasiswa di kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan, baik itu Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) atau Pendidikan Bahasa Arab (PBA)acata ini juga diikuti oleh anggota Dewan Pengurus Kelas (DPK).

LDKM ini bertujuan untuk membentuk jiwa kepemimpinan bagi para pengurus organisasi kampus agar mereka memahami dan bisa menerapkan ilmu kepemimpinan dengan baik. Acara ini dibuka langsung oleh Ust. Muhammad Abdul Jalil, M.Pd selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan,. Adapun pemateri yang dihadirkan adalah Pak Riki Pratama, S.Pd., alumni sekaligus Wakil Presiden Mahasiswa (Presma) pada periode 2018-2019, dan Pak Ahmad Berizi, M.Pd., yang kebetulan juga seorang alumni dari Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman dan pernah menjabat sebagai Presma pada periode 2016-2017.

Pak Riki Pratama membawakan materi tentang jejaring lobbying, dengan menekankan pada aspek kepemimpinan. Dalam penyampaiannya, beliau menyoroti tiga poin utama. Pertama, “Komunikasi yang Efektif”, di mana seorang pemimpin harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kedua, “Gaya Kepemimpinan”, yang menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki rasa loyalitas atau gaya kepemimpinan yang mendorong kesetiaan dan dukungan yaang konsisten dari anggota, royalitas dan totalitas, yang berarti, kepemimpinan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tidak setengah-setengah. Ketiga, “Prinsip dalam Memimpin”, di mana beliau memberi pesan pada penyamopaian tersebut bahwa “ semua hal dalam memimpin itu dibekali dengan apa yang kita lakukan disini (kampus)”. Begitu ujarnya.

Sementara itu, Pak Ahmad Berizi, M.Pd. berbagi pengalaman selama menjabat sebagai Presma. Beliau juga menjelaskan sejarah awal pelaksanaan LDKM yang baru diterapkan pada periode DEMA Pak Riki. Pada masa kepemimpinannya, DEMA lebih berfokus pada penyusunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi di kampus.

Acara ini ditutup dengan closing statement dari moderator, Muhammad Ikbal. Ia mengutip sebuah pesan dari kitab yang menyatakan bahwa Islam tidak akan kuat tanpa adanya jama’ah (kelompok), kelompok tidak akan sempurna tanpa adanya pemimpin, dan pemimpin tidak akan berpengaruh tanpa adanya ketaatan dari anggotanya.

Dengan terlaksananya LDKM ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu kepemimpinan dalam organisasi masing-masing dan membawa perubahan positif bagi kampus.

SEMINAR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Picture1

Kepemimpinan dalam dunia pendidikan Islam menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber daya manusia (SDM). Untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, produktif, dan sesuai dengan nilai-nilai Islami, diperlukan pendekatan yang tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan manusia secara holistik. Salah satu pendekatan yang relevan adalah kepemimpinan berbasis empati yang berpijak pada prinsip human-centered approach.

Picture2Kepemimpinan berbasis empati mengedepankan kemampuan pemimpin untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan perspektif individu dalam organisasi. Dalam Islam, nilai-nilai empati dapat ditemukan dalam teladan Rasulullah SAW yang memimpin dengan kasih sayang dan perhatian terhadap umatnya. Pemimpin yang empatik mampu membangun hubungan positif dengan anggota tim, meningkatkan motivasi kerja, dan menciptakan suasana kerja yang penuh kepercayaan.

Picture3Beberapa karakteristik kepemimpinan berbasis empati dalam Islam antara lain Adil dan Bijaksana, Mendengarkan Aktif, Menjunjung Nilai Kasih Sayang, Mendukung Pertumbuhan Individu.Ahmad Berizi M,Pd merupakan seorang akademisi dan praktisi di bidang Manajemen Pendidikan Islam yang memiliki keahlian dalam pengembangan kepemimpinan berbasis empati dan pengelolaan sumber daya manusia dengan pendekatan human-centered. Beliau telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan serta seminar yang berfokus pada peningkatan kualitas kepemimpinan di lingkungan pendidikan berbasis nilai-nilai Islami. Dengan latar belakang yang kuat dalam penelitian dan implementasi strategi pengembangan SDM, narasumber dikenal sebagai sosok yang inspiratif dalam membangun lingkungan kerja yang harmonis, produktif, serta berorientasi pada kesejahteraan manusia.

Picture4

STAINI Jalin MoU dengan Universitas Ma’arif Lampung, Sekjend LKBH Nurul Iman Jadi Narasumber

MOU Lampung

Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Iman (STAINI) Parung Bogor sukses menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Ma’arif Lampung. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam bidang akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, Sekretaris Jenderal Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Nurul Iman, Dr. (C). Rahmad Lubis, S.H., M.H., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kaprodi Hukum Keluarga Islam (HKI) di STAINI dan Ketua DPD Perkumpulan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (PERHAKHI) Jawa Barat, turut serta menjadi narasumber dalam kegiatan LKBH Universitas Ma’arif Lampung serta mengisi materi dalam kegiatan PPKP (Pendidikan dan Pelatihan Khusus Paralegal). Kegiatan ini membahas berbagai aspek hukum yang relevan bagi mahasiswa dan akademisi dalam penguatan literasi hukum serta advokasi bagi masyarakat.

Dr. (C). Rahmad Lubis, S.H., M.H., mewakili STAINI dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Islam. “Kami berharap melalui kolaborasi ini, baik STAINI maupun Universitas Ma’arif Lampung dapat saling berbagi pengalaman dan memperluas wawasan akademik serta praktik hukum di lingkungan perguruan tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, rektor dan sivitas akademika Universitas Ma’arif Lampung menyambut baik kehadiran Sekjend LKBH Nurul Iman, Dr. (C). Rahmad Lubis, S.H., M.H., selaku yang mewakili ketua sekolah tinggi agama Islam Nurul Iman Parung Bogor yang memberikan wawasan mendalam tentang peran LKBH dalam mendampingi masyarakat dalam isu-isu hukum. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas mahasiswa dalam memahami hukum secara lebih aplikatif.

Dengan adanya MoU ini, kedua institusi berharap dapat terus menjalin kerja sama yang produktif dan memberikan dampak positif bagi dunia akademik serta masyarakat luas.

STAI Nurul Iman Parung, Bogor Sukses Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

WhatsApp Image 2025-01-31 at 02.41.59_bd3276c6

*STAI Nurul Iman Parung, Bogor Sukses Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa*

Bogor, 19 November 2024 – Rumah Riset STAI Nurul Iman (STAINI) Parung sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah (PPKI) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah sesuai kaidah akademik dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pelatihan ini mengangkat tema “Metodologi Penelitian Literatur dan Lapangan serta Penulisan Karya Ilmiah dengan EYD” dan berlangsung di dua lokasi, yaitu Auditorium S2 STAINI Parung dan Masjid Toha.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ghufron Maksum, M.H., dan Khusnul Khotimah, M.A., yang keduanya merupakan dosen dari Program Studi Hukum Keluarga Islam di STAINI Parung. Dalam pelatihan ini, narasumber memaparkan materi komprehensif mengenai metodologi penelitian, baik literatur maupun lapangan, serta memberikan panduan praktis dalam menulis karya ilmiah yang berkualitas dan sesuai standar akademik.

Pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, yang berlangsung pukul 09.00–10.15 WIB, materi disampaikan di dua lokasi berbeda untuk mahasiswa semester 6 dan 8 di Auditorium, serta mahasiswa semester 2 dan 4 di Masjid Toha. Pada sesi kedua, pukul 10.20–11.30 WIB, para peserta bertukar lokasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dari kedua narasumber.

Sebagai bentuk apresiasi, Rumah Riset STAINI memberikan sertifikat penghargaan kepada Ghufron Maksum, S.Sy., M.H., atas perannya sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Penghargaan ini menegaskan dedikasi dan kontribusi beliau dalam membantu mahasiswa mengembangkan kompetensi akademik mereka.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta yang merasa terbantu oleh pembahasan praktis dan mendalam terkait penulisan ilmiah. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga memperkuat keterampilan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah yang relevan untuk kebutuhan akademik maupun penelitian lebih lanjut.

Melalui kegiatan seperti ini, STAINI Parung menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pengembangan potensi akademik mahasiswa. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi bekal berharga bagi peserta dalam menghadapi tantangan dunia akademik maupun profesional di masa depan.

Checkpoint Persiapan Asesmen Lapangan (AL) Prodi PBA STAI Nurul Iman Parung Bogor

_MG_9215

 

Bogor,STAINI- Dalam rangka menghadapi proses Asesmen Lapangan (AL) yang akan dilakukan pada senin-selasa, 11-12 Februari 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAI Nurul Iman Parung-Bogor, menggelar checkpoint persiapan pada Rabu, 29 januari 2025 bertempat di ruang 10 kampus biru. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh aspek yang akan dinilai oleh asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Ketua Prodi PBA STAI Nurul Iman, Parhan, M.Pd., menyatakan “berkas fisik harus disiapkan jauh hari” ujarnya.

Dalam checkpoint yang di pimpin oleh Dr. Subaiki Ikwan, M.Pd., dilakukan evaluasi terhadap dokumen borang akreditasi, kesiapan fasilitas, serta strategi penyambutan asesor. “Tim akreditasi juga akan melakukan simulasi AL pada H-1 AL untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat menjawab pertanyaan dari tim asesor dengan baik”. ujar Dr. Subaiki

Salah satu dosen PBA, Pak Satibi, M.Pd., “Dosen yang terlibat menjadi PIC agar mempersiapkan kebutuhan semuanya agar berjalan sesuai rencana, juga seperti absensi mahasiswa, dan absensi dosen berjalan tanda tangan perharinya atau diganti dengan Finger Print” katanya.

Dengan adanya checkpoint ini, diharapkan proses Asesmen Lapangan berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik bagi Prodi PBA STAI Nurul Iman Parung-Bogor. Seluruh civitas akademika berharap agar akreditasi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan di masa depan.

Penulis : Fariz Hazirin

Upacara Perdana di tahun 2025 ” Sinergi Lembaga Pendidikan Dari SD hingga Perguruan Tinggi di Nurul Iman”

IMG-20250106-WA0004

 

Bogor, STAINI. 6 Januari 2025 – Pondok Pesantren Nurul Iman di Parung, Bogor, menjadi saksi sejarah pelaksanaan apel serentak yang melibatkan berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat, dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pesantren tersebut.

IMG-20250106-WA0002

Apel serentak ini dilaksanakan di lapangan utama kampus biru STAI Nurul Iman, dengan rangkaian upacara bendera merah putih, dan Apresiasi siswa/mahasiswa berprestasi.

Bertindak sebagai pembina upacara Waket III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ust. Muhammad Abdul jalil, M.Pd, menyampaikan “ Semangat dalam belajar karena tidak ada yang bisa merubah diri antum kecuali diri kamu sendidri “ujarnya.

Hal senada juga ia ungkapkan bentar lagi liburan ramadhan kamu harus istiqomahkan ibadah kamu di rumah seperti kamu yang kamu jalani dipondok, senangi orang tua kalian, bikin beliau ridho terhadap anaknya..

Kegiatan upacara serentak ini menjadi tradisi tahunan bahkan bulanan di ponpes nurul iman, dengan adanya upacara serentak ini mampu mempererat hubungan antarjenjang pendidikan serta memperkokoh semangat belajar di kalangan generasi muda.

IMG-20250106-WA0010

IMG-20250106-WA0001

IMG-20250106-WA0005

#Nurul Iman, Parung-Bogor

#Berkah untuk Negeri dan Dunia

By : Fariz Hazirin

Musywil DPW II ITHLA di UIN JKT 🌟 Sekolah Literasi & Pendidikan Gender 🌟

pba 6

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Dia akan menjadikannya mendalami agama. Aku hanya berbagi dan Allah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok dari umat ini yang tegak di atas perintah Allah, orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka hingga datang hari Kiamat.”

السّلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته🤝🏻

pbaKami (demisioner persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se-Indonesia dan Himpunan Mahasiswa jurusan Bahasa Arab) dari (Pendidikan Bahasa Arab Agama Islam Nurul Iman Parung Bogor) di (Yayasan Madinatul ilmi, Ciputat) kami senang dan bangga menjadi bagian dari peserta sekolah;

( literasi & Pendidikan Gender x Musyawarah Wilayah DPW II ITHLA)

( Sabtu -Minggu, 28-29 Desember 2024)

PEMATERI; I

Dr. Mukhson Nawawi, M.A. (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta)

Pendahuluan

Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Arab bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga bahasa Agama, ilmu pengetahuan, dan budaya. Sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab memiliki nilai universal yang mencakup keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang. Di Indonesia, bahasa Arab menjadi kunci dalam memahami teks-teks keagamaan dan membangun identitas Islam. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas peran penting bahasa Arab dalam pendidikan, tantangan yang dihadapi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

A. Pentingnya Bahasa Arab

Bahasa Arab berperan penting dalam membangun masyarakat yang toleran dan memahami nilai-nilai moral. Pengembangan sastra dalam bahasa Arab tidak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga memahami, menganalisis, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memungkinkan kita menghadapi tantangan masa depan dengan tetap menjaga keseimbangan antara warisan Islam dan kebutuhan zaman modern.

B. Peran Perempuan dalam Pengembangan Bahasa Arab

Sejarah mencatat bahwa perempuan telah memainkan peran penting dalam pendidikan sejak masa Nabi Muhammad SAW. Ibu Khadijah adalah pendukung utama Nabi, sementara Aisyah menyumbangkan banyak ilmu kepada umat Muslim. Saat ini, perempuan berkontribusi besar dalam mengajarkan bahasa Arab di sekolah dan universitas, serta dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Perempuan bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin yang membimbing generasi masa depan.

C. Tantangan dalam Pengembangan Bahasa Arab

Meskipun bahasa Arab sangat penting, terdapat berbagai tantangan yang menghambat pengembangannya. Beberapa tantangan utama meliputi:

pba 1

  1. Kurangnya Bahan Ajar: Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan buku dan bahan pembelajaran bahasa Arab.
  2. Pandangan Sosial yang Keliru: Masih ada anggapan bahwa pendidikan bahasa Arab kurang penting bagi perempuan, sehingga membatasi peluang mereka.
  3. Minimnya Dukungan Teknologi: Alat-alat teknologi pendukung pembelajaran bahasa Arab belum tersedia secara luas.

D. Solusi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama yang berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan aplikasi pendidikan dan menciptakan konten bahasa Arab yang menarik di media sosial.
  • Pemberdayaan Perempuan: Membangun komunitas pendidikan yang mendukung perempuan melalui lokakarya dan pelatihan.
  • Kerja Sama Institusi: Memperkuat kolaborasi antara universitas, sekolah, dan lembaga masyarakat untuk mengembangkan program berkelanjutan.

E. Kesimpulan

Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi kita semua untuk bekerja demi masa depan bahasa Arab yang lebih cerah. Bahasa Arab bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dengan mengembangkan keterampilan bahasa Arab, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik dan membangun generasi yang menjunjung nilai-nilai kebaikan dan perdamaian.

Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi semua peserta dan menjadi amal yang ikhlas di hadapan Allah SWT.

PEMATERI : II

Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag

(Moderasi Beragama, Gender Dan Seksualitas)

Karakter Islam Indonesia

  • Islam Indonesia yang toleran
  • Demokratis
  • Ramah
  • Rahmatanlil’alamin

Prinsip-Prinsip Moderasi Agama

  • Keseimbangan
  • Toleransi
  • Keadilan
  • Musyawarah

Islam yang toleran

  • Islam sebagai rahmatan lil ‘alami Vs Islam sebagai Rahmat bagi Umat Islam saja
  • Mengambil jalan tengah
  • Ajaran-ajaran yang bersifat universal, inklusif vs ajaran yang bersifat particular
  • Kompatibilitas dengan Pancasila
  • Kompatibilitas dengan Demokrasi
  • Berberspektif Humanitarian
  • Berkeadilan gender dan menerapkan prinisp-prinsip mubadalah
  • Hubungan yang baik antar umat beragama
  • Hubungan yang baik di internal umat Islam yang memiliki pemahaman yang berbeda-beda (beda madzhab, beda organisasi, beda pilihan politik)

Isu-Isu Gender dalam Agama

  • Diskriminasi gender dalam masyarakat Islam: Pandangan tradisional vs. modern.
  • Peran perempuan dalam Islam: Kesetaraan dalam akses terhadap pendidikan agama dan peran sosial.
  • Tantangan yang dihadapi perempuan: Kepemimpinan dalam komunitas keagamaan.

pba4

Pemikiran Conservative, Gender dan Seksualitas

  • Pemikiran moderasi agama dalam conservative turn (Bruinessen, 2011) identik dengan pemikiran liberal dan distigma sebagai pemikiran yang kurang religious dan terlalu rasional.
  • Pendekatan konservatif menentang modernisasi dan kesetaraan gender

pba5

Islam Indonesia dan Kesetaraan Gender

  1. Indikator-indikator untuk mengukur kesetaraan gender
  • Gender Development Index (GDI)
    Nilai indeks ini mengukur kesetaraan pembangunan antara pria dan wanita. Indonesia berada pada posisi menengah di antara negara-negara Islam lainnya, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki.
  • Gender Inequality Index (GII)
    Mengukur ketidaksetaraan berdasarkan kesehatan, pemberdayaan, dan partisipasi di pasar tenaga kerja. Indonesia berada di peringkat menengah, lebih baik dari Pakistan, tetapi di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Turki.
  • Social Institutions and Gender Index (SIGI)
    Mengukur diskriminasi dalam norma sosial dan hukum. Indonesia mendapat skor yang lebih baik dibandingkan Pakistan dan Arab Saudi, tetapi lebih buruk dari Malaysia.
  • Women, Business, and the Law (WBL)
    Indonesia mencetak skor lebih rendah dalam hal dukungan hukum untuk

perempuan dalam bisnis dibandingkan Malaysia dan Turki, tetapi lebih baik daripada Pakistan dan Arab Saudi.

  • Global Gender Equality Index (GGEI)
    Indonesia umumnya menunjukkan hasil yang bervariasi di sektor pendidikan dan ekonomi. Dibandingkan dengan negara-negara Islam lain, Indonesia memiliki skor di antara tingkat menengah.
  • Women’s Empowerment in Agriculture Index (WEAI)
    Data spesifik Indonesia belum tersedia dalam beberapa studi WEAI, tetapi secara umum, pemberdayaan perempuan di sektor pertanian di negara-negara Islam seperti Indonesia, Pakistan, dan Turki berada di tingkat rendah.
  • Female Entrepreneurship Index (FEI)
    Indonesia berada di posisi menengah dalam kewirausahaan perempuan, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki.

 

Pantun :

Burung merpati terbang ke taman,
Hinggap di ranting sambil bernyanyi.
Belajar bahasa Arab penuh keikhlasan,
Semoga berkah sepanjang hari.

semoga pantun ini menambah kesan yang indah pada penutupan Artikel ini.

Amin, semoga semua harapan dan usaha yang dilakukan mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Semangat selalu! 😊

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 by : Redaksi

 

 

SEMINAR ENTREPRENEURSHIP BERSAMA PUTRA SIREGAR DAN ATTA HALILINTAR DI YAYASAN PONDOK PESANTREN AL ASHRIYYAH NURUL IMAN

P1340921-min

 Ahad, 22 Desember 2024

Pengusaha ternama dan youtuber kondang, Putra Siregar dan Atta Halilintar berkunjung silaturrahmi ke Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Soarding School. Dalam silaturahmi kali ini, Putra Siregar dan Atta Halilintar datang sebagai tamu kehormatan sekaligus sebagai seorang Narasumber dalam suatu acara Seminar Entrepreneurship dengan tema “Santri Milenial Kreatif : Membangun Dakwah dan Bisnis Melalui Konten Kreator Digital.

Para tamu tiba pada pukul 10. 30 WIB. Dan langsung disambut meriah oleh para santri, ustadz, dan Habib Hasan Ayatullah BSA. Setibanya di Nurul Iman, para tamu berangkat menuju masjid toha guna melaksanakan seminar.

Tepat sekali, seminar kali ini mengangkat tema yang sangat cocok untuk para santri milenial saat ini. Sebab diisi oleh narasumber profesional yang telah lama bergelut didunia digital dan konten kreator.

Dalam acara tersebut, suasana yang ramai dan antusias dari para santri, menambah kesan baik yang membuat para tamu dan narasumber jadi ikut merasakan bersemangat.

Acara dibuka oleh Habib Hasan Ayatullah BSA, dan kemudian berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Setelah itu penampilan kreasi seni seperti tari saman dari santri putri dan taekwondo dari santri putra. Lalu dilanjut dengan penampilan atraksi dari Atta Halilintar dan Putra siregar yang memecahkan sebuah papan yang biasa digunakan atraksi dari anak-anak Taekwondo N-Lions.

DSC00231-min

DSC00240-minPada sambutannya, Atta Halilintar menyampaikan: “ini yakin akan menjadi suatu hal yang baik untuk masa depan dan menjadi contohkan kepada dunia luar bahwa anak-anak pesantren juga keren-keren”. Dengan dihari sebelumnya disaat bang Atta melaksakan Shalat jum’at di Al Ashriyyah Nurul Iman, beliau merasa betah di Al Ashriyyah Nurul Iman dan ngangenin karena antsias daripada anak santri. Beliau juga kagum dengan penampilan taekwondo N-Lions dengan atraksi dan akrobatiknya. Kemudian beliau kembali menyampaikan “sebenarnya kita semua mempunyai kemampuan yang kita sendiri tidak tau, karena kemampuan terbaik akan tumbuh ketika terdapat sebuah tekanan di belakan, menurut saya (atta halilintar) ketika kita ingin menjadi sesorang di masa depan kita harus punya sesuatu yang bisa ngepush kita, mendorong kita dan nyemangatin kita. Itu asalnya dari mana yang pertama yaitu dari Allah SWT. dan saya pernah mendengar dari orang pintar (Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum tersebut kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya.  Maka dari itu kita harus tekun, istiqomah, bekerja keras dan juga kerja cerdas. Karena terkadang, dengan kerja keras saja hanya akan mendapatkan capek nya saja akan tetapi cerdas bisa  kita lakukan bisa dengan berdoa, sedekah, juga dengan berbagi dan dengan tenggang rasa itulah kerja yang bener ”. Imbuhnya

Setelah itu, sambutan berikutnya diisi oleh putra siregar. Dalam sambutannya tidak banyak yang beliau sampaikan, beliau hanya menyampaikan satu pesan untuk para santri. Namun sebelum pesan tersebut disampaikan, pertama harus di niatin terlebih dahulu karena segala sesuatu harus diniatkan dengan baik. Beliau meminta para santri untuk memejamkan mata. “saya melihat ada masa depan dipesantren ini. Jadi semangatlah untuk menggapai masa depan yang lebih baik” ucap beliau.

Usai penyampaian dari kedua narasumber tersebut, acarapun berlanjut dengan kuis tanya jawab berhadiah. Sudah pasti hal tersebut mambuat para santri semakin antusias dan bersemangat dalam melaksanakan acara tersebut.

Dalam kuis tanya jawab ini, beberapa pertanyaan disampaikan oleh Putra Siregar, Atta halilintar dan juga dari ust. Daeng Syawal juga turut ikut memberikan sebuah pertanyaan, selain itu Habib Hasan Ayatullah BSA dan Habib Muhammad Waliyullah BSA ikut memberikan kuis tanya jawab kepada para santri. Para santri semakin bersemangat.

DSC00260-minDimulai dari pertanyaan seperti “apa arti tajir?, mengapa harus jadi orang kaya?, kalo punya uang akan dipakai untuk apa?” sampai kepada pertanyaan seputar pengetahuan tentang agama seperti “siapa nama istri Abu Lahab?, ada berapa cucunya Nabi Muhammad? Sebutkan cucu Nabi serta nama ibundanya!” dan juga kuis sambung ayat Al-Qur’an dan melantunkan surat pilihan. Para santri yang berhasil menjawab pertanyaan akan mendapatkan hadiah uang tunai dari Atta halilintar dan Putra Siregar.

Diakhir acara kuis tersebut, Atta Halilintar dan Putra Siregar menyampaikan akan mendaratkan Sapi kurban untuk makan para santri di Al Ashriyyah Nurul Iman. Selain itu, keduanya juga membuka lapangan kerja untuk para santri Nurul Iman di perusahaan mereka ketika santri-santri sudah lulus nantinya. Setelah itu, acarapun selesai dan ditutup oleh yang mulia Habib Hasan Ayatullah BSA.

DSC00458-min

Semoga dengan adanya acara silaturrahmi ini ikatan Al Ashriyyah Nurul Iman dan kedua tokoh tersebut semakin erat. Bukan hanya didunia saja, akan tetapi sampai kepada syurga Jannatul Firdaus dan berkumpul bersama-sama. amin

By. Usep Ridwan SS & Romadhon