
ู ููู ููุฑูุฏู ุงูููููู ุจููู ุฎูููุฑูุง ููููููููููู ููู ุงูุฏูููููุ ููุฅููููู ูุง ุฃูููุง ููุงุณูู ู ููุงูููููู ููุนูุทููุ ูููููู ุชูุฒูุงูู ููุฐููู ุงูุฃูู ููุฉู ููุงุฆูู ูุฉู ุนูููู ุฃูู ูุฑู ุงููููููุ ูุงู ููุถูุฑููููู ู ู ููู ุฎูุงููููููู ูุ ุญูุชููู ููุฃูุชููู ุฃูู ูุฑู ุงูููููู
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Dia akan menjadikannya mendalami agama. Aku hanya berbagi dan Allah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok dari umat ini yang tegak di atas perintah Allah, orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka hingga datang hari Kiamat.”
ุงูุณููุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงูููู ูุจุฑูุงุชู๐ค๐ป
Kami (demisioner persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se-Indonesia dan Himpunan Mahasiswa jurusan Bahasa Arab) dari (Pendidikan Bahasa Arab Agama Islam Nurul Iman Parung Bogor) di (Yayasan Madinatul ilmi, Ciputat) kami senang dan bangga menjadi bagian dari peserta sekolah;
( literasi & Pendidikan Gender x Musyawarah Wilayah DPW II ITHLA)
( Sabtu -Minggu, 28-29 Desember 2024)
PEMATERI; I
Dr. Mukhson Nawawi, M.A. (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta)
Pendahuluan
Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Arab bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga bahasa Agama, ilmu pengetahuan, dan budaya. Sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab memiliki nilai universal yang mencakup keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang. Di Indonesia, bahasa Arab menjadi kunci dalam memahami teks-teks keagamaan dan membangun identitas Islam. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas peran penting bahasa Arab dalam pendidikan, tantangan yang dihadapi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
A. Pentingnya Bahasa Arab
Bahasa Arab berperan penting dalam membangun masyarakat yang toleran dan memahami nilai-nilai moral. Pengembangan sastra dalam bahasa Arab tidak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga memahami, menganalisis, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memungkinkan kita menghadapi tantangan masa depan dengan tetap menjaga keseimbangan antara warisan Islam dan kebutuhan zaman modern.
B. Peran Perempuan dalam Pengembangan Bahasa Arab
Sejarah mencatat bahwa perempuan telah memainkan peran penting dalam pendidikan sejak masa Nabi Muhammad SAW. Ibu Khadijah adalah pendukung utama Nabi, sementara Aisyah menyumbangkan banyak ilmu kepada umat Muslim. Saat ini, perempuan berkontribusi besar dalam mengajarkan bahasa Arab di sekolah dan universitas, serta dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Perempuan bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin yang membimbing generasi masa depan.
C. Tantangan dalam Pengembangan Bahasa Arab
Meskipun bahasa Arab sangat penting, terdapat berbagai tantangan yang menghambat pengembangannya. Beberapa tantangan utama meliputi:
- Kurangnya Bahan Ajar: Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan buku dan bahan pembelajaran bahasa Arab.
- Pandangan Sosial yang Keliru: Masih ada anggapan bahwa pendidikan bahasa Arab kurang penting bagi perempuan, sehingga membatasi peluang mereka.
- Minimnya Dukungan Teknologi: Alat-alat teknologi pendukung pembelajaran bahasa Arab belum tersedia secara luas.
D. Solusi untuk Mengatasi Tantangan
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama yang berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dilakukan meliputi:
- Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan aplikasi pendidikan dan menciptakan konten bahasa Arab yang menarik di media sosial.
- Pemberdayaan Perempuan: Membangun komunitas pendidikan yang mendukung perempuan melalui lokakarya dan pelatihan.
- Kerja Sama Institusi: Memperkuat kolaborasi antara universitas, sekolah, dan lembaga masyarakat untuk mengembangkan program berkelanjutan.
E. Kesimpulan
Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi kita semua untuk bekerja demi masa depan bahasa Arab yang lebih cerah. Bahasa Arab bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dengan mengembangkan keterampilan bahasa Arab, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik dan membangun generasi yang menjunjung nilai-nilai kebaikan dan perdamaian.
Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi semua peserta dan menjadi amal yang ikhlas di hadapan Allah SWT.
PEMATERI : II
Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag
(Moderasi Beragama, Gender Dan Seksualitas)
Karakter Islam Indonesia
- Islam Indonesia yang toleran
- Demokratis
- Ramah
- Rahmatanlil’alamin
Prinsip-Prinsip Moderasi Agama
- Keseimbangan
- Toleransi
- Keadilan
- Musyawarah
Islam yang toleran
- Islam sebagai rahmatan lil โalami Vs Islam sebagai Rahmat bagi Umat Islam saja
- Mengambil jalan tengah
- Ajaran-ajaran yang bersifat universal, inklusif vs ajaran yang bersifat particular
- Kompatibilitas dengan Pancasila
- Kompatibilitas dengan Demokrasi
- Berberspektif Humanitarian
- Berkeadilan gender dan menerapkan prinisp-prinsip mubadalah
- Hubungan yang baik antar umat beragama
- Hubungan yang baik di internal umat Islam yang memiliki pemahaman yang berbeda-beda (beda madzhab, beda organisasi, beda pilihan politik)
Isu-Isu Gender dalam Agama
- Diskriminasi gender dalam masyarakat Islam: Pandangan tradisional vs. modern.
- Peran perempuan dalam Islam: Kesetaraan dalam akses terhadap pendidikan agama dan peran sosial.
- Tantangan yang dihadapi perempuan: Kepemimpinan dalam komunitas keagamaan.
Pemikiran Conservative, Gender dan Seksualitas
- Pemikiran moderasi agama dalam conservative turn (Bruinessen, 2011) identik dengan pemikiran liberal dan distigma sebagai pemikiran yang kurang religious dan terlalu rasional.
- Pendekatan konservatif menentang modernisasi dan kesetaraan gender
Islam Indonesia dan Kesetaraan Gender
- Indikator-indikator untuk mengukur kesetaraan gender
- Gender Development Index (GDI)
Nilai indeks ini mengukur kesetaraan pembangunan antara pria dan wanita. Indonesia berada pada posisi menengah di antara negara-negara Islam lainnya, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki. - Gender Inequality Index (GII)
Mengukur ketidaksetaraan berdasarkan kesehatan, pemberdayaan, dan partisipasi di pasar tenaga kerja. Indonesia berada di peringkat menengah, lebih baik dari Pakistan, tetapi di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Turki. - Social Institutions and Gender Index (SIGI)
Mengukur diskriminasi dalam norma sosial dan hukum. Indonesia mendapat skor yang lebih baik dibandingkan Pakistan dan Arab Saudi, tetapi lebih buruk dari Malaysia. - Women, Business, and the Law (WBL)
Indonesia mencetak skor lebih rendah dalam hal dukungan hukum untuk
perempuan dalam bisnis dibandingkan Malaysia dan Turki, tetapi lebih baik daripada Pakistan dan Arab Saudi.
- Global Gender Equality Index (GGEI)
Indonesia umumnya menunjukkan hasil yang bervariasi di sektor pendidikan dan ekonomi. Dibandingkan dengan negara-negara Islam lain, Indonesia memiliki skor di antara tingkat menengah. - Womenโs Empowerment in Agriculture Index (WEAI)
Data spesifik Indonesia belum tersedia dalam beberapa studi WEAI, tetapi secara umum, pemberdayaan perempuan di sektor pertanian di negara-negara Islam seperti Indonesia, Pakistan, dan Turki berada di tingkat rendah. - Female Entrepreneurship Index (FEI)
Indonesia berada di posisi menengah dalam kewirausahaan perempuan, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki.
ย
Pantun :
Burung merpati terbang ke taman,
Hinggap di ranting sambil bernyanyi.
Belajar bahasa Arab penuh keikhlasan,
Semoga berkah sepanjang hari.
semoga pantun ini menambah kesan yang indah pada penutupan Artikel ini.
Amin, semoga semua harapan dan usaha yang dilakukan mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Semangat selalu! ๐
Wassalamuโalaikum warahmatullahi wabarakatuh.
ย
ย byย : Redaksi
ย
ย