STAI Nurul Iman Parung, Bogor Sukses Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa

WhatsApp Image 2025-01-31 at 02.41.59_bd3276c6

*STAI Nurul Iman Parung, Bogor Sukses Gelar Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa*

Bogor, 19 November 2024 – Rumah Riset STAI Nurul Iman (STAINI) Parung sukses menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah (PPKI) yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah sesuai kaidah akademik dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Pelatihan ini mengangkat tema “Metodologi Penelitian Literatur dan Lapangan serta Penulisan Karya Ilmiah dengan EYD” dan berlangsung di dua lokasi, yaitu Auditorium S2 STAINI Parung dan Masjid Toha.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ghufron Maksum, M.H., dan Khusnul Khotimah, M.A., yang keduanya merupakan dosen dari Program Studi Hukum Keluarga Islam di STAINI Parung. Dalam pelatihan ini, narasumber memaparkan materi komprehensif mengenai metodologi penelitian, baik literatur maupun lapangan, serta memberikan panduan praktis dalam menulis karya ilmiah yang berkualitas dan sesuai standar akademik.

Pelatihan dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, yang berlangsung pukul 09.00–10.15 WIB, materi disampaikan di dua lokasi berbeda untuk mahasiswa semester 6 dan 8 di Auditorium, serta mahasiswa semester 2 dan 4 di Masjid Toha. Pada sesi kedua, pukul 10.20–11.30 WIB, para peserta bertukar lokasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dari kedua narasumber.

Sebagai bentuk apresiasi, Rumah Riset STAINI memberikan sertifikat penghargaan kepada Ghufron Maksum, S.Sy., M.H., atas perannya sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Penghargaan ini menegaskan dedikasi dan kontribusi beliau dalam membantu mahasiswa mengembangkan kompetensi akademik mereka.

Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta yang merasa terbantu oleh pembahasan praktis dan mendalam terkait penulisan ilmiah. Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga memperkuat keterampilan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah yang relevan untuk kebutuhan akademik maupun penelitian lebih lanjut.

Melalui kegiatan seperti ini, STAINI Parung menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung pengembangan potensi akademik mahasiswa. Diharapkan, pelatihan ini dapat menjadi bekal berharga bagi peserta dalam menghadapi tantangan dunia akademik maupun profesional di masa depan.

Checkpoint Persiapan Asesmen Lapangan (AL) Prodi PBA STAI Nurul Iman Parung Bogor

_MG_9215

 

Bogor,STAINI- Dalam rangka menghadapi proses Asesmen Lapangan (AL) yang akan dilakukan pada senin-selasa, 11-12 Februari 2025, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) STAI Nurul Iman Parung-Bogor, menggelar checkpoint persiapan pada Rabu, 29 januari 2025 bertempat di ruang 10 kampus biru. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh aspek yang akan dinilai oleh asesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Ketua Prodi PBA STAI Nurul Iman, Parhan, M.Pd., menyatakan “berkas fisik harus disiapkan jauh hari” ujarnya.

Dalam checkpoint yang di pimpin oleh Dr. Subaiki Ikwan, M.Pd., dilakukan evaluasi terhadap dokumen borang akreditasi, kesiapan fasilitas, serta strategi penyambutan asesor. “Tim akreditasi juga akan melakukan simulasi AL pada H-1 AL untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat menjawab pertanyaan dari tim asesor dengan baik”. ujar Dr. Subaiki

Salah satu dosen PBA, Pak Satibi, M.Pd., “Dosen yang terlibat menjadi PIC agar mempersiapkan kebutuhan semuanya agar berjalan sesuai rencana, juga seperti absensi mahasiswa, dan absensi dosen berjalan tanda tangan perharinya atau diganti dengan Finger Print” katanya.

Dengan adanya checkpoint ini, diharapkan proses Asesmen Lapangan berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik bagi Prodi PBA STAI Nurul Iman Parung-Bogor. Seluruh civitas akademika berharap agar akreditasi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan serta memberikan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan di masa depan.

Penulis : Fariz Hazirin

SERAH TERIMA JABATAN HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

Picture1

Kamis 23 Januari 2025, menjadi hari yang penting bagi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT). Bertempat di ruang utama fakultas, acara serah terima jabatan kepengurusan HMJ IQT berlangsung dengan penuh khidmat.Sebelum prosesi pengikraran dan pengangkatan ketua serta anggota kepengurusan baru, kepengurusan HMJ IQT priode sebelumnya terlebih dahulu melaksanakan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) tahunan.

Picture2Dalam LPJ tersebut, pengurus lama memaparkan kinerja mereka selama satu tahun terakhir, termasuk pencapaian, program kerja, dan evaluasi. Laporan ini menjadi momentum refleksi untuk melihat sejauh mana HMJ IQT telah berkontribusi bagi mahasiswa dan perkembangan jurusan.

Setelah LPJ selesai, acara dilanjutkan dengan prosesi pengikran dan penyerahan jabatan . Prosesi ini dipimpin langsung oleh Ketua Program Studi IQT yaitu, Ustadz Mahmurudin, M.Ag. Beliau dengan tegas dan khusyuk memandu para pengurus baru dalam mengucapkan ikrar mereka sebagai wujud tanggung jawab terhadap amanah yang akan diemban selama satu priode ke depan. Serah terima jabatan ini juga diterima dengan simbiolis penyerahan dokumen dari ketua  lama kepada ketua baru.

Picture3Dalam sambutannya, Ketua HMJ prode sebelumnnya, Gus M. Aprialdi Jayanto, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh anggota kepengurusan serta pihak-pihak yang telah mendukung program-pogram HMJ selama masa jabatannya. Beliau juga mnyampaikan pesan kepada penggurus baru terkhusu ketua HMJ  IQT yang baru Gus Moh. Fauzan untuk terus bisa  menjaga amanah sebagai ketua, menjaga kebersamaan, dan inovasi dalam menjalankan tugas.

Sementara itu Ustadz Mahmurudin, M.Ag, dalam sambutannya, memberikan arahan sekaligus motivasi kepada penggurus baru. Beliau menekankan betapa pentingnya peran HMJ sebagai wadah pengembangan akademik dan keorganisasian bagi mahasiswa IQT. Beliau juga berharap kepada penggurus baru agar dapat membawa perubahan positif yang lebih baik bagi jurusan dan instiusi secara keseluruhan.

Acara ini menjadi penanda dimulainnya babak baru dalam kepenggurusan HMJ IQT. Dengan semangat dan komitmen yang ditunjukkan, besar harapan bahwa HMJ IQT akan terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh mahasiswa dan lingkungan akademik di Jurusan Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir.

Upacara Perdana di tahun 2025 ” Sinergi Lembaga Pendidikan Dari SD hingga Perguruan Tinggi di Nurul Iman”

IMG-20250106-WA0004

 

Bogor, STAINI. 6 Januari 2025 – Pondok Pesantren Nurul Iman di Parung, Bogor, menjadi saksi sejarah pelaksanaan apel serentak yang melibatkan berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat, dihadiri oleh ribuan peserta dari berbagai lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan pesantren tersebut.

IMG-20250106-WA0002

Apel serentak ini dilaksanakan di lapangan utama kampus biru STAI Nurul Iman, dengan rangkaian upacara bendera merah putih, dan Apresiasi siswa/mahasiswa berprestasi.

Bertindak sebagai pembina upacara Waket III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ust. Muhammad Abdul jalil, M.Pd, menyampaikan “ Semangat dalam belajar karena tidak ada yang bisa merubah diri antum kecuali diri kamu sendidri “ujarnya.

Hal senada juga ia ungkapkan bentar lagi liburan ramadhan kamu harus istiqomahkan ibadah kamu di rumah seperti kamu yang kamu jalani dipondok, senangi orang tua kalian, bikin beliau ridho terhadap anaknya..

Kegiatan upacara serentak ini menjadi tradisi tahunan bahkan bulanan di ponpes nurul iman, dengan adanya upacara serentak ini mampu mempererat hubungan antarjenjang pendidikan serta memperkokoh semangat belajar di kalangan generasi muda.

IMG-20250106-WA0010

IMG-20250106-WA0001

IMG-20250106-WA0005

#Nurul Iman, Parung-Bogor

#Berkah untuk Negeri dan Dunia

By : Fariz Hazirin

Musywil DPW II ITHLA di UIN JKT 🌟 Sekolah Literasi & Pendidikan Gender 🌟

pba 6

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ، وَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ وَاللَّهُ يُعْطِي، وَلَنْ تَزَالَ هَذِهِ الأُمَّةُ قَائِمَةً عَلَى أَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya maka Dia akan menjadikannya mendalami agama. Aku hanya berbagi dan Allah yang memberi. Akan senantiasa ada sekelompok dari umat ini yang tegak di atas perintah Allah, orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka hingga datang hari Kiamat.”

السّلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته🤝🏻

pbaKami (demisioner persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se-Indonesia dan Himpunan Mahasiswa jurusan Bahasa Arab) dari (Pendidikan Bahasa Arab Agama Islam Nurul Iman Parung Bogor) di (Yayasan Madinatul ilmi, Ciputat) kami senang dan bangga menjadi bagian dari peserta sekolah;

( literasi & Pendidikan Gender x Musyawarah Wilayah DPW II ITHLA)

( Sabtu -Minggu, 28-29 Desember 2024)

PEMATERI; I

Dr. Mukhson Nawawi, M.A. (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta)

Pendahuluan

Peran Bahasa Arab dalam Pendidikan dan Pengembangan Masyarakat Arab bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga bahasa Agama, ilmu pengetahuan, dan budaya. Sebagai bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab memiliki nilai universal yang mencakup keadilan, kesetaraan, dan kasih sayang. Di Indonesia, bahasa Arab menjadi kunci dalam memahami teks-teks keagamaan dan membangun identitas Islam. Dalam kesempatan ini, kita akan membahas peran penting bahasa Arab dalam pendidikan, tantangan yang dihadapi, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

A. Pentingnya Bahasa Arab

Bahasa Arab berperan penting dalam membangun masyarakat yang toleran dan memahami nilai-nilai moral. Pengembangan sastra dalam bahasa Arab tidak hanya terbatas pada membaca teks, tetapi juga memahami, menganalisis, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memungkinkan kita menghadapi tantangan masa depan dengan tetap menjaga keseimbangan antara warisan Islam dan kebutuhan zaman modern.

B. Peran Perempuan dalam Pengembangan Bahasa Arab

Sejarah mencatat bahwa perempuan telah memainkan peran penting dalam pendidikan sejak masa Nabi Muhammad SAW. Ibu Khadijah adalah pendukung utama Nabi, sementara Aisyah menyumbangkan banyak ilmu kepada umat Muslim. Saat ini, perempuan berkontribusi besar dalam mengajarkan bahasa Arab di sekolah dan universitas, serta dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Perempuan bukan hanya pengajar, tetapi juga pemimpin yang membimbing generasi masa depan.

C. Tantangan dalam Pengembangan Bahasa Arab

Meskipun bahasa Arab sangat penting, terdapat berbagai tantangan yang menghambat pengembangannya. Beberapa tantangan utama meliputi:

pba 1

  1. Kurangnya Bahan Ajar: Banyak sekolah di daerah terpencil kekurangan buku dan bahan pembelajaran bahasa Arab.
  2. Pandangan Sosial yang Keliru: Masih ada anggapan bahwa pendidikan bahasa Arab kurang penting bagi perempuan, sehingga membatasi peluang mereka.
  3. Minimnya Dukungan Teknologi: Alat-alat teknologi pendukung pembelajaran bahasa Arab belum tersedia secara luas.

D. Solusi untuk Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya bersama yang berbagai pihak. Beberapa solusi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Pemanfaatan Teknologi: Mengembangkan aplikasi pendidikan dan menciptakan konten bahasa Arab yang menarik di media sosial.
  • Pemberdayaan Perempuan: Membangun komunitas pendidikan yang mendukung perempuan melalui lokakarya dan pelatihan.
  • Kerja Sama Institusi: Memperkuat kolaborasi antara universitas, sekolah, dan lembaga masyarakat untuk mengembangkan program berkelanjutan.

E. Kesimpulan

Kegiatan ini menjadi momen refleksi bagi kita semua untuk bekerja demi masa depan bahasa Arab yang lebih cerah. Bahasa Arab bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang mampu membawa perubahan positif dalam masyarakat. Dengan mengembangkan keterampilan bahasa Arab, kita dapat memahami dunia dengan lebih baik dan membangun generasi yang menjunjung nilai-nilai kebaikan dan perdamaian.

Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi semua peserta dan menjadi amal yang ikhlas di hadapan Allah SWT.

PEMATERI : II

Dr. Hj. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag

(Moderasi Beragama, Gender Dan Seksualitas)

Karakter Islam Indonesia

  • Islam Indonesia yang toleran
  • Demokratis
  • Ramah
  • Rahmatanlil’alamin

Prinsip-Prinsip Moderasi Agama

  • Keseimbangan
  • Toleransi
  • Keadilan
  • Musyawarah

Islam yang toleran

  • Islam sebagai rahmatan lil ‘alami Vs Islam sebagai Rahmat bagi Umat Islam saja
  • Mengambil jalan tengah
  • Ajaran-ajaran yang bersifat universal, inklusif vs ajaran yang bersifat particular
  • Kompatibilitas dengan Pancasila
  • Kompatibilitas dengan Demokrasi
  • Berberspektif Humanitarian
  • Berkeadilan gender dan menerapkan prinisp-prinsip mubadalah
  • Hubungan yang baik antar umat beragama
  • Hubungan yang baik di internal umat Islam yang memiliki pemahaman yang berbeda-beda (beda madzhab, beda organisasi, beda pilihan politik)

Isu-Isu Gender dalam Agama

  • Diskriminasi gender dalam masyarakat Islam: Pandangan tradisional vs. modern.
  • Peran perempuan dalam Islam: Kesetaraan dalam akses terhadap pendidikan agama dan peran sosial.
  • Tantangan yang dihadapi perempuan: Kepemimpinan dalam komunitas keagamaan.

pba4

Pemikiran Conservative, Gender dan Seksualitas

  • Pemikiran moderasi agama dalam conservative turn (Bruinessen, 2011) identik dengan pemikiran liberal dan distigma sebagai pemikiran yang kurang religious dan terlalu rasional.
  • Pendekatan konservatif menentang modernisasi dan kesetaraan gender

pba5

Islam Indonesia dan Kesetaraan Gender

  1. Indikator-indikator untuk mengukur kesetaraan gender
  • Gender Development Index (GDI)
    Nilai indeks ini mengukur kesetaraan pembangunan antara pria dan wanita. Indonesia berada pada posisi menengah di antara negara-negara Islam lainnya, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki.
  • Gender Inequality Index (GII)
    Mengukur ketidaksetaraan berdasarkan kesehatan, pemberdayaan, dan partisipasi di pasar tenaga kerja. Indonesia berada di peringkat menengah, lebih baik dari Pakistan, tetapi di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Turki.
  • Social Institutions and Gender Index (SIGI)
    Mengukur diskriminasi dalam norma sosial dan hukum. Indonesia mendapat skor yang lebih baik dibandingkan Pakistan dan Arab Saudi, tetapi lebih buruk dari Malaysia.
  • Women, Business, and the Law (WBL)
    Indonesia mencetak skor lebih rendah dalam hal dukungan hukum untuk

perempuan dalam bisnis dibandingkan Malaysia dan Turki, tetapi lebih baik daripada Pakistan dan Arab Saudi.

  • Global Gender Equality Index (GGEI)
    Indonesia umumnya menunjukkan hasil yang bervariasi di sektor pendidikan dan ekonomi. Dibandingkan dengan negara-negara Islam lain, Indonesia memiliki skor di antara tingkat menengah.
  • Women’s Empowerment in Agriculture Index (WEAI)
    Data spesifik Indonesia belum tersedia dalam beberapa studi WEAI, tetapi secara umum, pemberdayaan perempuan di sektor pertanian di negara-negara Islam seperti Indonesia, Pakistan, dan Turki berada di tingkat rendah.
  • Female Entrepreneurship Index (FEI)
    Indonesia berada di posisi menengah dalam kewirausahaan perempuan, lebih baik dari Pakistan dan Arab Saudi, tetapi di bawah Malaysia dan Turki.

 

Pantun :

Burung merpati terbang ke taman,
Hinggap di ranting sambil bernyanyi.
Belajar bahasa Arab penuh keikhlasan,
Semoga berkah sepanjang hari.

semoga pantun ini menambah kesan yang indah pada penutupan Artikel ini.

Amin, semoga semua harapan dan usaha yang dilakukan mendapat ridha dan keberkahan dari Allah SWT. Semangat selalu! 😊

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 by : Redaksi